KKN-Tematik Kearifan Budaya Lokal Universitas Pendidikan Indonesia

"Tim yang luarbiasa, program yang luar biasa..!"

26 Agustus 2015 yang lalu, pelaksanaan KKN-Tematik Kearifan Budaya Lokal Universitas Pendidikan Indonesia di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis telah usai. Meskipun raga tim KKN telah meninggalkan Kampung Adat Kuta, namun ruh program yang telah dilaksanakan disana masih hidup!

Program bidang pendidikan dengan nama Ngangsu Kaweruh, dengan subprogram Taman Belajar Ngangsu Kaweruh dan subprogram Taman Baca Ngangsu Kaweruh adalah salah satu program yang dilaksanakan dalam pelaksanaan KKN di Kampung Adat Kuta, Ngangsu Kaweruh merupakan...

Dokumenter Kampung Adat Kuta: Sosial & Budaya

Deskripsi Singkat Kampung Adat Kuta

Gapura - Kampung Adat Kuta

Kampung Adat Kuta merupakan salah satu kampung/dusun yang terletak di Desa Karangpaninggal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, di sebelah selatan Kecamatan Tambaksari dengan jarak dari ibu kota provinsi 177 km, dan ibu kota kabupaten 43 km, dan dari kecamatan ±4 km, dengan udara tergolong sejuk dengan suhu rata-rata 28 sampai 30 derajat celcius karena di sekelilingnya terdapat banyak bukit yang berhutan lebat dengan aneka tumbuhan. Bukit-bukit tersebut oleh masyarakat Kuta dan sekitarnya disebut gunung, yaitu: Gunung Semen, Gunung Kapur, Gunung Wayang, Gunung Barang, Gunung Pandai Domas dan lainnya yang termasuk ke dalam ancepan yang dikeramatkan oleh masyarakat Kuta.

Kuta mempunyai wilayah 185,195 Ha, luas persawahan 44,395 Ha, perkebunan rakyat 89,831 Ha, ancepan  2,184 Ha, danau dan rawa 0,315 Ha, hutan keramat 32,886 Ha, pemukiman 9,733 Ha, sungai 5,581 Ha perkiraan ketinggian dari permukaan laut ±463 m. Luas penggunaan lahan untuk perkebunan rakyat yang sebesar 89,931 atau sekitar 48,5% saja belum teroptimalkan untuk penanaman pohon ataupun tanaman lainnya, padahal masyarakat Kampung Adat Kuta sangat mengandalkan sumber daya alam sebagai mata pencaharian. Sedangkan sumber daya alam yang berasal dari Hutan Keramat yang seluas 17,7% dari total luas wilayah adat hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat Kampung Adat Kuta sehingga tidak digunakan sumber daya alamnya sebagai mata pencaharian.